Thursday 10 March 2016

Part 1 (5cm ADALAH RACUN)



“Setiap kamu punya mimpi, keinginan atau cita-cita, kamu taruh disini – di depan kening kamu. Jangan menempel, biarkan dia menggantung, mengambang lima centimeter di depan kening kamu. Jadi dia gaakan pernah lepas dari mata kamu, dan kamu bawa impian kamu setiap hari, kamu lihat setiap hari dan percaya bahwa kamu bisa, bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, apapun hambatannya kamu bilang pada diri kamu sendiri kalo kamu percaya sama impian kamu dan kamu ga akan pernah menyerah. Belum pernah ada bukti-bukti nyata dalam angka yang bisa dipecahkan oleh ilmu pengetahuan, Tentang bagaimana keajaiban sebuah impian, persahabatan, cinta dan keyakinan bisa membuat begitu banyak perbedaan yang bisa mengubah kehidupan manusia, belum pernah ada. Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda dengan mahluk lainya.”
“Hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia menjadi sangat istimewa dimata sang pencipta, dan yang bisa dilakukan seorang mahluk bernama manusia terhdap mimipi-mimpi dan keyakinannya adalah mereka hany tinggal mempercayainya – percaya pada lima centimeter di depan kening kamu” Itulah monolog sekaligus epilog yang di ucapkan Zafran (Juple) pada film 5cm.

Gila ini film keren banget. Lampu studio udah mulai menerang tapi Gua masih belum bisa berdiri dari tempat duduk. Gua masi kepikiran sama indahnya semeru. Kapan ya gua bisa kesana?
“ayu keluar, mbak-mbaknya udah nungguin tuh!” ucap Lidya.
“iyah sebentar” gua masih terpesona sama filmnya
“liat tuh, Cuma tinggal kita berdua!” Lidya coba ngeyakinin gua.
Gilaa, ternyata beneran Cuma tinggal gua berdua sama Lidya yang tersisa didalem studio. Gua terlalu asik melihat credit title dan coba ngebayangin kalo gua ikut berkontribusi dalam pembuatan film 5cm, atau setidaknya gua bisa dateng langsung – nikmatin indahnya Semeru. Dari film inilah gua bisa merubah jawaban cita-cita gua yang tadi pilot (sekedar formalitas aja biar gua dibilang punya tujuan hidup, padahal sama ketinggian aja takut) jadi beridiri di puncak Mahameru. Sepertinya gua terlalu BaPer kepada 5cm.

Semenjak menonton film 5cm gua jadi alay, gua selalu mengutip kata-kata mutiara yang ada di film 5cm buat dijadiin status di media sosial dan gua juga tiba-tiba berpikir kalo diri gua adalah Zafran dalam film 5cm. Beberapa bulan berselang tapi baper gua sama 5cm engga juga ilang. Gua jadi suka liburan ke alam tapi nyari wisata alam di Tangerang sangat susah, dan dikarenakan saat itu gua masih kerja. jadi kesukaan gua liburan ke alam hanya sekedar suka, tidak terlaksana. 

Oh iyah, dulu itu tahun desmber tahun 2012. Gua lulus sekolah niatnya mau nganggur dulu setahun, soalnya pas masih sekolah gua jarang masuk dan lebih suka nyantai di rumah.  Entah ada setan apa di rumah gua, baru tiga minggu leha-leha di rumah (leha-leha adalah bahasa betawi kuno kalo B.Indonesianya nyantai-nyantai) tiba-tiba udah bosen bangat sama rumah, maunya main aja tapi temen-temen gua udah pada sibuk masing-masing.  Bosan ini membunuhku, begitulah kurang lebih jika D’masiv  featuring  gua membuat lagu.  Akhirnya gua bikin lamaran kerja yang banyak dan gua bagiin tuh lamaran kerja di pinggir jalan ke setiap orang yang lewat. Kurang lebih kaya sales-sales motor yang bagiin brosur.
Setelah usaha sana-sini masukin lamaran, akhirnya gua berhasil mendapatkan pekerjaan  yang engga gua idam-idamkan sama sekali. Daripada bete di rumah Cuma jadi mayat hidup yawdah dengan sangat terpaksa gua jalanin pekerjaan sebagai kepala toko swalayan. Pekerjaan ini membuat gua harus terpaksa memikul beratnya tanggung jawab, dari mulai uang minus, barang minus, kebersihan toko, keamanan toko, dll. Kadang juga dimarahin dan di hina sama manajer perusahaan gara-gara gua imut, lucu, tampan, dll. Namanya juga jadi pegawai - selalu tertindas sama atasan. kita belum benar-benar merdeka walaupun gaji yang dihasilkan lumayan, jika masih jadi pegawai.

Setelah menonton film 5cm membuat gua ingin merasakan indahnya alam Indonesia, tapi pekerjaan gua berkata lain, dia selalu melarang gua berjelajah karena menggap dirinya yang harus gua pentingin. Beberapa bulan terlewati setelah menonton 5cm hasrat buat menjelajah alam semakin kuat dan tiba-tiba hati berkata “ayolah, kapan lagi? Mumpung masi muda!”
Ternyata korban 5cm bukan hanya gua tapi teman-teman gua di kampung juga pada terinfeksi virus 5cm. Di kampung gua setiap bulan puasa selalu ada tradisi bangunin orang sahur, tau kan cara bangunin orang sahur gimana? Kamu ambil hp, beli perdana axis dan smsin orang sekampung, begitulah kurang lebih kalo di iklan Axis. Tapi di kampung gua beda, kita membawa  bedug  menggunakan gerobak lalu di pukul sehingga menjadi sebuah irama nan merdu sambil keliling kampung. Nanti menjelang akhir ramadhan biasanya kita keliling desa meminta dana sukarela tanpa paksaan kepada setiap rumah – sebagai imbalan karena sudah membangunkan sahur. Dana hasil bangunin sahur tidaklah sedikit, terkdang bisa sampai 3juta, dari dana itu biasanya kita pakai untuk lliburan.
Setelah dana hasil bangunin sahur terkumpul, terjadilah perdebatan tentang liburan. Karena banyak yang terkena virus 5cm, alhasil teman-teman gua ingin meraskan indahnya Semeru. Disinilah gua dan teman-teman sudah bisa di nobatkan pendaki karbitan. Gua dan temen-temen gua masih awam sama yang namanya gunung, gua ga tau apa aja yang harus dilakukan dan disiapkan. Setalah hati ini benar-benar yakin ingin menajajakan kaki di puncak tertinggi pulau jawa, ternyata Tuhan masih mengasihani kita dan membiarkan kita untuk tetap hidup.


Lanjut Part dua yah gaes...!!!



0 comments:

Post a Comment